“ Semakin Tinggi Suhu Maka Salinitas Akan Meningkat Seiring Peningkatan Kenaikan Suhu ”
Perubahan pada suhu dan salinitas akan menaikan atau mengurangi densitas air laut di lapisan permukaan sehingga memicu terjadinya konveksi kelapisan bawah menurut Robert.
Konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut. Konsentrasi garam-garam dalam air laut jumlahnya relative sama Beberapa jenis ikan memiliki kisaran toleransi salinitas yang luas seperti (bandeng, kakap, nila, mujair) :
- Pengubahansalinitas air
- penggantian air
- penambahan air tawar
Peningkatan salinitas di pengaruhi oleh :
- suhu
- intensitascahaya yang masuk
- kedalaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi suhu dan salinitas di perairan adalah :
- penyerapan panas (heat flux)
- curah hujan (presipitation)
- aliran sungai (flux)
- pola sirkulasi arus
Di perairan lepas pantai yang dalam, angin dapat pula melakukan pengadukan lapisan atas hingga membentuk lapisan homogen sampai kira-kira setebal 50-70 meter atau lebih tergantung dari intensitas pengadukan. Lapisan dengan salinitas homogen, maka suhu juga biasanya homogen, selanjutnya pada lapisan bawah terdapat lapisan pekat dengan degradasi densitas yang besar yang menghambat pencampuran antara lapisan atas dengan lapisan bawah (Nontji, 2007).
Salinitas permukaan air laut sangat erat kaitannya dengan proses penguapan dimana garam-garam akan mengendap atau terkonsentrasi. Daerah-daerah yang mengalami penguapan yang cukup tinggi akan mengakibatkan salinitas tinggi. Berbeda dengan keadaan suhu yang relatif kecil variasinya, salinitas air laut dapat berbeda secara geografis akibat pengaruh hujan lokal, banyaknya air sungai yang masuk kelaut (Presetiahadi, 1994). Penguapan dan edaran massa air (dalam King, 1963).
Sumber :