Penyebab dan Dampak Perubahan Muka Air Laut (Sea Level Change)
Peningkatan aktivitas manusia di dunia di muka bumi telah mendorong terjadinya pemanasan global (global warming). Salah satu dampaknya adalah perubahan muka air laut (Sea Level Change). Diperkirakan terjadi kenaikan muka air laut 50 cm pada tahun 2100. Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, meskipun perubahan muka air laut juga dipengaruhi oleh kondisi geologi lokal (tektonic), peningkatan muka air laut (Sea Level Rise) akan membawa dampak negatif yang cukup signifikan. Peningkatan muka air laut akan menggenangi banyak areal ekonomis penting, seperti : permukiman dan prasarana wilayah, lahan pertanian, tambak, resort wisata, dan pelabuhan. Tergenangnya jaringan jalan penting seperti di pesisir utara Jawa, jelas berpengaruh terhadap kelancaran transportasi orang dan barang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan masyarakat sekitar lebih dari 200 juta jiwa yang menyumbang gas emisi sebesar 7 persen. Hal tersebut disebabkan pola buruk dalam menangani sampah dengan membiarkan sampah organik membusuk dan dengan membakar sampah anorganik, serta pembakaran yang dihasilkan dari alat-alat bermotor. Selain itu, kasus pengerusakan lingkungan seperti penebangan liar dan kebakaran hutan dan lahan juga turut memperparah rusaknya lingkungan Indonesia dan menimbulkan bencana besar bagi beberapa wilayah di Indonesia. Pemanasan global dan bencana alam memberikan dampak buruk bagi lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, dan kesejahteraan masyarakat.
Daerah rendah sangat rawan terhadap banjir dan genangan yang terjadi berlangsung untuk jangka waktu yang lama bila tidak ada usaha untuk mengeringkannya. Bila daerah rendah ini berada di kawasan pantai maka kerawanan terhadap banjir ini menjadi lebih besar lagi diakibatkan oleh perubahan muka air laut yang bersifat permanen (seperti peningkatan muka air laut) dan yang tidak permanen (seperti pasang surut, storm surge, wave set up). Hal ini diperburuk lagi dengan adanya penurunan tanah akibat subsidence ataupun settlement.
Akibat perubahan muka air laut yang bersifat permanen antara lain:
- Peningkatan Muka Air Laut.
Kenaikan tinggi muka laut (TML) secara gradual akibat pemanasan global merupakan salah satu aspek yang paling kompleks dari efek pemanasan global, dengan akselerasi tingkat kenaikannya seiring dengan semakin intensifnya progres pemanasan global. Kenaikan TML mempertinggi risiko terjadinya erosi, perubahan garis pantai dan mereduksi daerah wetland di sepanjang pantai.
Akibat perubahan muka air laut yang tidak permanen antara lain:
- Pasang Surut
Pasang surut air laut timbul karena gaya tarik menarik gravitasi bumi terhadap bulan dan matahari. Besar naik turunnya permukaan laut tergantung pada kedudukan bumi terhadap bulan dan matahari.
Gambar Abrasi dan Sedimentasi yang Terjadi di Daerah :