Minggu, 27 November 2011

Sistem rangka pada ikan




     Menurut Ehariani (2011) sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, perlindungan organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah, system rangka pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong  sel pada system saraf.

Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi :
1. Rangka axial                  : yang mencakup tulang tengkorak, tulang
   punggung dan tulang rusuk
2. Rangka visceral             : meliputi semua bagian tulang lengkung
   insang dan derivatnya.
3. Rangka appendicular    : meliputi sirip dengan pelekat- pelekatnya.

     Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.

Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf

Sumber :

Sistem Peredaran Darah ( Jantung )


     Jantung pada ikan terdiri atas 4 ruang, dengan 2 ruang utama yang terletak berurutan. SINUS VENOSUS, merupakan ruang jantung pertama yang paling belakang, sebagai ruang penerima pertama darah dari seluruh tubuh. Didepannya dinamakan ATRIUM, sebagai ruang jantung kedua dengan dinding lebih tebal dari sinus venosus dan mempunyai katup pada bagian depannya untuk menjaga agar darah yang sudah keluar dari ruang tersebut tidak kembali. Ruang ini berfungsi sebagai ruang penampungan / tandon. Ruang jantung ketiga adalah VENTRICLE, berdinding paling tebal dan kuat yang selalu berdenyut memompa darah ke seluruh tubuh. Mempunyai katup di depannya untuk mencegah darah yang telah dipompakan tidak kembali. Ruang jantung keempat terletak didepan ventricle, pada ikan Lamprey dan Teleostei, ruang ini berdinding tebal dan disebut BULBUS ARTERIOSIS. Sedangkan pada Elasmobranchi ruang ini berdinding tipis yang disebut CORPUS ARTERIOSUS. Didalamnya terdapat beberapa katup yang berfungsi untuk mencegah sama sekali darah yang telah dipompakan kembali ke ventricle.

     Darah dipompa dari ventrikel melalui konus arteriosus ke insang. Konus arteriosus seperti aorta pada spesies lain. Di insang, darah menerima oksigen dan menghilangkan karbon dioksida. Darah kemudian pindah ke organ-organ tubuh, di mana nutrisi, gas, dan limbah dipertukarkan. Tidak ada pembagian sirkulasi antara insang dan tubuh. Artinya, darah perjalanan dari jantung ke insang, dan kemudian langsung ke tubuh sebelum kembali ke atrium melalui sinus venosus untuk diedarkan lagi. Tingkat jantung jatuh ikan dalam berbagai 60-240 denyut per menit, tergantung pada spesies dan suhu air. Detak jantung ikan akan lebih lambat pada suhu yang lebih rendah.

Sumber :
http://www.peteducation.com/article.cfm?c=16+2160&aid=2951

Bagian-bagian dari insang



     Insang merupakan alat pernafasan ikan. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen yang banyak mengandung lamela (lapisan tipis). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang mengandung kapiler sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2.
  • Inspirasi :   O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan tubuh. 
  • Ekspirasi : CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh.

   Ikan yang hidup di tempat berlumpur mempunyai labirin yang merupakan perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur. Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi kekurangan oksigen. Misal pada ikan lele dan ikan gabus. Bagian-bagian insang adalah gill filament, gill arch dan gill rakers.

Sistem Syaraf ( Otak ) Pada Ikan







      Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf periferi. Sistem saraf pusat terdiri otak dan medulla spinalis. Sistem saraf periferi terdiri dari saraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem saraf otonom merupakan bagian dari sistem perifera, mempengaruhi otot polos dan kelenjar (Renta, 2008).
     Bagian-bagian otak ikan yaitu medulla spinalis (sumsum tulang belakang), medula oblongata, cerebellum (otak kecil), mesecephalon ( lobus opticus) sebagai tonjolan yang bulat, epiphyse (kelenjar), cerebrum di depannya terdapat lobusol foktorices yang memberi syaraf ke hidung yaitu nevus olfaktorious.

Sumber :

Renta, Iskandar, 2008. Sistem Saraf. Makassar: unhas press.


Kamis, 24 November 2011

Anatomi Karang

     Karena anggota – anggota terumbu karang yang dominan adalah karang, maka perlu dimengerti sedikit mengenai anatominya. Karang adalah anggota filum Cnidaria, yang termasuk mempunyai bermacam – macam bentuk seperti ubur–ubur, hydroid, hydra air tawar dan anemon laut. Karang dan anemon laut adalah anggota taksonomi kelas yang sama, yaitu anthozoa. Perbedaan yang utama adalah bahwa karang menghasilkan kerangka luar dari kalsium karbonat, sedangkan anemon tidak. Karang dapat berkoloni atau sendiri, tetapi hampir semua karang hermatipik merupakan koloni, dengan berbagai individu hewan karang atau polip mempunyai mangkuk kecil atau koralit dalam kerangka yang masif. Tiap mangkuk atau koralit mempunyai beberapa seri septa yang tajam dan bebrbentuk daun yang keluar dari dasar. Pola septa berbeda – beda setiap spesies dan merupakan dasar dalam pembagian spesies karang (Nybakken, 1992).

     Ditinjau dari segi anatomisnya secara singkat dapat diuraikan bahwa karang tersusun atas unit – unit organisme yang sangat kecil atau disebut polip. Polip tersusun atas 2 lapis jaringan yakni : lapisan epidermis dan gastrodermis yang menempel pada suatu rangka sedangkan antara dua lapisan tersebut dibatasi oleh lapisan mesoglea. Hewan polip juga mempunyai senjata untuk menangkap massa berupa benang (mesentery filaments) yang mengandung nematocyst. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, tenggorok, dan columella (bagian tengah dari corralite dibawah mulut). Corralite merupakan bagian rangka yang diendapkan oleh satu hewan polip. Dinding rangka yang mengelilingi masing – masing polip disebut theca. Sedangkan bahan rangka yang mengelilingi koralit disebut coenosteum. Antar polip dihubungkan oleh jaringan yang disebut coenosarc. Tiap koralit terdapat septa yang merupakan struktur menyerupai lempeng dari bahan kapur tersusun radier dari dinding rangka menuju ke titik tengah koralit (Wibisono, 2005).

     Polip anthozoa berbeda dengan polip hydrozoa, karena mulutnya berhubungan dengan pharynx, rongga gastrovaskuler terbagi atas sekat – sekat longitudinal (septa) menjadi beberapa kamar, gastrodermis pada sekat mengandung nematokis dan gonad. Hidup sebagai polip soliter atau koloni; dalam daur hidupnya tidak ada stadia medusa. Kelas anthozoa mencakup lebih dari 6000 spesies, 2 subklas (Zoantharia dan Alycyonaria). Salah satu dari subklas Zoantharia adalah Sea anemone. Sea anemone adalah polip soliter, tinggi antara 1,5-5cm dengan diameter 1-2cm; terkecil 4mm dan terbesar stoichatis di great barrier reef denagn diameter ujung oral sampai 1m. warna bervariasi putih, hijau, biru, jingga, merah atau perpaduan berbagai warna. Terdapat diperairan pantai seluruh dunia terutama daerah tropis, pada batu, cangkang atau meliang di lumpur atau pasir. Bagian terbesar sea anemone adalah sebuah batang tubuh seperti tabung, di bagian aboral terdapat telapak kaki yang datar (pedal disk), di bagian oral agak melebar terdapat mulut dikelilingi  tentakel bolong berjumlah 6 helai sampai beberapa ratus helai.
  
     Bentuk mulut lonjong, pada salah satu atau kedua ujung terdapat alur bercilia yang terus memanjang pada sisi pharynx, untuk mengalirkan air ke rongga gastrovaskuler. Alur bercilia pada sea anemone disebut siphonoglyph. Bentuk mulut yang memanjang dan adanya siphonoglyph menyebabkan sea anemone tidak simetri radial tapi simetri bilateral. Mesoglea tebal berisi serabut dan sel amoeboid bebas. Epidermis banyak mengandung lender kadang-kadang mempunyai flagella. Ostia pada septa untuk mengalirkan air antar kamar-kamar. Filament dan acontia kaya nematokis dan sel kelenjar acontia dapat keluar melalui dinding tubuh atau mulut sebagai alat penangkis. Bila sea anemone mengkerut mengecil, permukaan batang tubuh dekat oral akan menutupseluruh tubuh bagian atas (Suwignyo, 2000).



 (Terangi, 2010).




Sumber :
Nybakken, J.W.  1992.  Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologi (alih bahasa dari  Marine Biology : An Ecologycal Approach, Oleh : M. Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M.Hutomo, dan S. Sukardjo).  PT Gramedia. Jakarta

Suwignyo, 2000. Avertebrata Air, oleh Sugiarti Suwignyo, Bambang Widigdo, Yusli Wardianto, Majariana Krisanti. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.


Wibisono, 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Penerbit Grasindo. Jakarta. 


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More